10 Tips Lolos Beasiswa LPDP
Beasiswa LPDP pastinya sudah tidak asing lagi bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3. Ya, beasiswa ini masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia dan setiap tahun ribuan orang berebut ingin mendapatkan beasiswa ini. Alhamdulillah, saya merupakan salah seorang yang sangat beruntung dapat menjadi bagian dari keluarga besar LPDP. Bagi teman-teman yang sedang dalam persiapan untuk ikutan mendaftar beasiswa bergengsi ini, yuukk simak tips berikut ini :
1.
Luruskan niat
Sebelum mendaftar beasiswa LPDP
pastikan teman-teman punya niat yang kuat dan lurus. Tanyakan pada diri sendiri
untuk apa teman-teman ingin melanjutkan studi S2/S3? Apalagi bagi teman-teman yang
ingin mendapatkan kampus tujuan luar negeri. Kata salah satu interviewer,
kuliah S2 itu bukan hal main-main, ada sederet tekanan dan tanggung jawab yang
harus dipikul.
Kenapa harus diawali dengan niat
yang lurus? Niat ini menjadi hal yang tidak bisa dianggap sepele teman-teman,
karena niat ini menjadi pondasi utama untuk kamu mau memperjuangkan beasiswa
ini. Kedepannya akan banyak jalan berliku yang harus teman-teman lalui dan
jika tidak berbekal niat yang kuat, maka
semangat untuk memperjuangkan beasiswa ini pun juga tidak akan kuat. Melalui
serangkaian assesment nanti reviewer akan menguji apakah calon penerima beasiswa
memiliki motivasi yang cukup untuk melanjutkan studi.
So, mulai saat ini luruskan niat
dan lupakan soal “keren bisa kuliah S2” atau “jalan-jalan ke luar negeri
gratis”
2.
Doa di awal usaha
Jika sudah mempunyai niat yang
mantap, langkah selanjutnya adalah berdo’a. Kebanyakan orang menempatkan doa di
akhir rangkaian setelah mereka berusaha maksimal. Tapi buat saya, doa di awal
usaha adalah pengakuan bahwa saya tidak mampu melangkah sejengkalpun tanpa
bantuan dari Allah,Tuhan semesta alam. saya selalu menempatkan doa sebagai
senjata utama dan ikhtiar yang saya lakukan adalah sambilan atau pelengkap
saja. Dengan demikian ketika nanti kita berhasil kita akan mengingat bahwa
keberhasilan bukan karena usaha kita, pun jika kita gagal,kita tidak akan
kecewa karena percaya Allah akan memberikan ganti yang lebih baik.
3.
Baca petunjuk & persyaratan
pendaftaran
Poin ini penting, kenapa?
Selain teman-teman akan mengetahui update peraturan terbaru dari LPDP,
kebiasaan membaca seluruh persyaratan pendaftaran menunjukkan niat dan kesiapan
dari diri teman-teman semua. Jadi ga perlu lagi ada email ke CSO hanya untuk
tanya “untuk tujuan luar negeri boleh memakai toefl itp atau tidak?” atau
pertanyaan yang sebenernya bisa diinterpretasikan sendiri oleh teman-teman
macam “apakah surat pernyataan boleh diketik atau ditulis tangan?”
Perlu diketahui, LPDP menerapkan persyaratan yang cenderung berbeda pada setiap tahunnya. Perbedaan persyaratan mungkin tidak terlalu signifikan,akan tetapi tidak ada salahnya jika kita memahami dengan betul seluruh persyaratan kan? Jangan sampai kita sudah dapat score IELTS 6.5 untuk tujuan luar negeri, namun ternyata persyaratan dinaikkan menjadi 7.0 misalnya. Kan sayang harus kerja 2x..iya kan?
4.
Peningkatan Bahasa
LPDP merupakan beasiswa yang
cukup strict soal sertifikat bahasa. Ada ketentuan minimal di setiap
jenjang beasiswa terkait score bahasa
dan itu sudah fix alias tidak boleh ditawar lagi. Jika LPDP mensyaratkan Toefl
score minimal 500 misalnya, jangan coba-coba untuk submit dengan score toefl
499, karena sudah pasti tidak lolos di saringan administrasi. Kalaupun kalian
‘bejo’ (beruntung) lolos administrasi, pasti kalian tidak akan lolos pada saat
verifikasi dokumen. Jika score masih kurang bagaimana? Alokasikan cukup waktu
untuk meningkatkan kemampuan bahasa. Persiapan bahasa sebaiknya kalian mulai
jauh sebelum periode pendaftaran LPDP dibuka. Bisa belajar mandiri, belajar
dengan teman, atau jika punya budget lebih bisa mengambil kelas bahasa di
lembaga les bahasa. Saya sendiri butuh waktu 1 tahun untuk persiapan bahasa
dalam rangka memenuhi kriteria minimal persyaratan Toefl yang ditetapkan oleh
LPDP.
5.
Siapkan essay yang bagus
Essay merupakan ujung tombak
perjuangan kalian dalam meraih beasiswa LPDP, kenapa? Karena dari essay lah
para interviewer akan menggali informasi tentang diri kalian semua. Essay yang
harus disiapkan ada 3 buah, yaitu “Kontribusiku untuk Indonesia : Kontribusi
yang telah, sedang dan akan saya lakukan” , “Sukses terbesar dalam hidupku”,
dan juga “Rencana studi”. Untuk essay kontribusi dan sukses terbesar cukup menceritakan
pengalaman pribadi teman-teman saja. Cukup simple bukan?
Khusus untuk rencana studi yang
agak perlu diperhatikan. Pastikan teman-teman mempunyai alasan yg reasonable
mengapa memilih universitas tujuan dan jurusan. Jika teman-teman berencana ingin
mengambil program double degree, pastikan telah disebutkan di essay rencana
studi, karena jika telah dinyatakan lolos substansi dan ingin mengajukan
program double degree ke LPDP tetapi sebelumnya tidak disebutkan dalam rencana
studi sudah bisa dipastikan permohonan tersebut tidak akan disetujui oleh LPDP.
Perlu diketahui juga bahwa essay inilah yang digunakan sebagai bahan wawancara
dengan para interviewer lho teman! Interviewer akan croscheck jawaban
teman-teman dengan essay yang telah kalian submit sebelumnya. So, terbayang
betapa pentingnya essay ini kan? Lain kesempatan, Insya Allah kita bahas bedah
essay ya, semoga diberi kelapangan waktu ;)
6.
Check kelengkapan dan validitas
dokumen
Setelah semua berkas lengkap,
pastikan kembali kelengkapan dan validitas semua dokumen yang ada. Pastikan
sertifikat bahasa belum expired. Dan ingat, JANGAN sekali-kali menggunakan
sertifikat bahasa palsu, baik TOEFL, IELTS, ataupun sertifikat lainnya. Apa
dampaknya? Kalian akan langsung ketahuan jika submit dengan sertifikat palsu
karena semua dokumen sertifikat bahasa yang masuk akan di check langsung kepada
lembaga yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Jika ketahuan memalsukan dokumen
maka akan langsung masuk blacklist LPDP, bahkan bisa diproses hukum. Sekali
lagi, LPDP sangat menjunjung tinggi integritas. So, be honest!
7.
Submit sebelum deadline
Mungkin terdengar sepele dan
remeh. Tapi inilah penyakit yang bisa dikatakan ada disetiap periode
pendaftaran, tidak hanya LPDP tapi beasiswa manapun sepertinya juga banyak yang
terjangkit penyakit ini. Bahkan ada yang
berkasnya lengkap, IELTS nya wow, dapat LoA dari universitas keren harus tereliminasi
gara-gara submit di 5 menit terakhir penutupan pendaftaran. Padahal seperti
yang kita tahu, waktu-waktu terakhir adalah peak season dan sangat
berpotensi server down. Sayang banget kan? Ibarat gugur sebelum bertempur. Jika
sudah begitu siapa yang salah? Apakah LPDP karena tidak menyediakan server yang
besar? Tentu kita tidak bisa menyalahkan siapapun kan? Oleh karena itu ada
baiknya jika kita submit pendaftaran sebelum deadline penutupan.
8.
Persiapkan tes assesment online
Jika sudah dinyatakan lolos
administrasi, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk menempuh
tahap selanjutnya yaitu Assesment Online (AO). AO ini baru diterapkan oleh LPDP
sejak periode seleksi tahun 2017. Terbilang cukup baru, namun memakan banyak
korban. Apa pasalnya? Yang gugur di AO ini mencapai kurang lebih 60% dari
peserta yang lolos administrasi. Itu artinya, yang melenggang ke babak
substansi kurang lebih 40% nya saja. Data ini diperoleh dari hitungan kasar
teman-teman seleksi periode I dan II tahun 2017. Apa itu assesment online?
Secara umum, AO ini mirip psikotest. Didalamnya ada 2 jenis tes, yakni VMI dan
15FQ+ , keduanya merupakan kuesioner yang dirancang untuk mengetahui gambaran
umum kepribadian seseorang. Nah, ada sedikit tips dari saya yang murni
pengalaman saya pribadi ya, karena belum tentu cocok juga diterapkan oleh
teman-teman. LPDP mempunyai kriteria tersendiri yang telah ditetapkan sebagai
tolok ukur dalam menyeleksi para awardeenya. Seperti apa kriterianya? Tentu
tidak jauh-jauh dari nilai yang diusung oleh LPDP yaitu : Integritas,
Professional, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan. Intinya LPDP mencari karakter
yang mempunyai integritas, professional, mau berkontribusi untuk negeri, dan
mampu menjadi pemimpin masa depan. Dari
list pertanyaan AO sudah tercermin nilai-nilai tersebut. Sehingga dalam
mengerjakan AO ini tetaplah menjawab secara jujur dengan mengetahui arah dari
setiap pertanyaan. Sehingga jawaban kita nantinya bisa dipetakan, jika tidak
bisa memenuhi 100% kriteria LPDP (karena tidak ada manusia yang sempurna,
heheheh) minimal mendekati lah. Semoga dari sini teman-teman mendapatkan
sedikit gambaran tentang AO yaa.. J
9.
Persiapkan tes subtansi
Puncak dari perjuangan
mendapatkan beasiswa LPDP adalah seleksi substansi. Deg-degan? Pastinya donk!
Saya dulu juga deg-degan..hehhehe. seleksi substansi terdiri dari 3 bagian :
verifikasi dokumen, LGD (leaderless group discussion) dan juga wawancara. Kita
bahas singkat satu per satu yuk
a) Verifikasi
dokumen
Berupa pengecekan dokumen yang telah di submit pada waktu pendaftaran.
Dokumennya dokumen asli, bukan copy atau scan. So, persiapkan dengan baik yaa..
b) LGD
(Leadeless Group Discussion)
Berupa diskusi per kelompok dengan tema yang akan diberikan oleh LPDP
secara random. Temanya biasanya berupa kasus terkini yang ada di Indonesia.
Tidak ada moderator dalam LGD dan berlangsung hanya sekitar 45 menit. Tips
untuk menghadapi LGD adalah rajin baca koran dan menonton berita supaya update
kasus-kasus terkini di Indonesia. Oh yaa.. teman-teman bisa join grup LPDP di
telegram, karena biasanya menjelang seleksi substansi akan ada latihan LGD
bareng baik via telegram maupun discord. Sangat baik untuk mengasah kecepatan
berfikir sebelum berjibaku di real LGD.
c) Wawancara
Bagian seleksi yang sangat menentukan karena porsi nilai wawancara ini
sangat besar dibanding nilai seleksi lainnya, mencapai 70% . seperti yang sudah
dipaparkan sebelumnya, wawancara akan berdasarkan essay yang telah di submit
pada waktu pendaftaran. Akan ada 3 orang interviewer, satu dari psikolog, satu
ahli bidang keilmuan, satu dari LPDP yang akan bertanya tentang ke-LPDP-an dan
juga seputar pengalaman organisasi serta kontribusi. Interviewer akan menggali
potensi dan juga kepribadian kalian di satu jam (bisa lebih bisa kurang) sesi
wawancara. Tips untuk menghadapi sesi wawancara ialah hadirkan diri kalian yang
asli. Jangan poles diri kalian menjadi diri orang lain dengan berbohong
misalnya, atau dengan memaksakan sesuatu yang bukan passion kalian. Misal ditanya
“kenapa ingin lanjut kuliah S2?” kalian jawab dengan “ingin menjadi dosen”
padahal sebenernya kalian tidak punya passion menjadi dosen, namun melihat
track yang lolos rata-rata adalah ingin jadi dosen, so kalian jawab dengan
ingin menjadi dosen. Seketika interviewer akan menuntut bukti dari setiap
jawaban kalian dan jika kalian tidak bisa menghadirkan diri asli kalian di
hadapan interviewer, mereka mungkin mempunyai alasan untuk tidak
merekomendasikan kalian sebagai yang layak lolos. So, just be yourself!
10.
Jujur !
LPDP tidak mencari kandidat yang
mempunyai prestasi akademik segudang, score IELTS 9, atau punya pengalaman
organisasi tingkat internasional. LPDP mencari kandidat yang jujur, punya
integritas, mau membangun Indonesia, dan bersedia menebar manfaat untuk orang
banyak. So, siapapun kamu yang ingin menjadi bagian dari keluarga besar LPDP,
pastikan kalian mempunyai karakter kepribadian yang dicari oleh LPDP. Jika
belum punya bagaimana? Yuukk.. sama-sama memantaskan diri, merubah mindset, dan
berkomitmen untuk terus berbuat kebaikan (kayak mau cari jodoh aja..hehhehe).
Tapi bener loh, hubungan dengan LPDP itu akan berlangsung longterm, tidak hanya
selesai pada saat lulus kuliah, tetapi juga saat setelah lulus karena LPDP
mempunyai program pembinaan alumni melalui mata garuda. LPDP berinvestasi untuk
menyiapkan pemimpin masa depan yang harapannya mempunyai karakter dan
kepribadian yang bisa dipertanggung jawabkan, juga dalam rangka menyambut
Indonesia emas 2045. Jadi benar jika daftar LPDP itu kayak cari jodoh, kalau
tidak cocok akan sulit untuk mempertahankan. Bahkan ada cerita kandidat yang
sudah lolos seleksi dan harus menjalani PK (persiapan keberangkatan) pada
akhirnya memilih mengundurkan diri karena merasa dirinya tidak cocok dengan
nilai dan visi misi yang diusung LPDP. Nah kaan.... So, disini jujur tetaplah
modal utama.
Itulah tadi sedikit tips dari
saya bagi teman-teman yang ingin mendaftar beasiswa LPDP. Tetaplah berusaha dan
berjuang karena hasil tidak akan pernah mengkhianati proses. Untuk para scholarship hunters, saya mengucapkan selamat
berjuang! Semoga apa yang kalian impikan bisa terwujud. J
Comments
Post a Comment